Rabu 02 Jan 2013 18:06 WIB

Mahasiswa Ronda Bersama Pedagang di Stasiun UI

Sejumlah Petugas membongkar sejumlah kios pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (30/12). Meskipun proses penertiban ini sempat ricuh karena sejumlah mahasiswa mengajak berdialog namun proses penertiban tetap dilakukan gun
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Sejumlah Petugas membongkar sejumlah kios pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (30/12). Meskipun proses penertiban ini sempat ricuh karena sejumlah mahasiswa mengajak berdialog namun proses penertiban tetap dilakukan gun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Universitas Indonesia ikut bersiaga bersama para pedagang untuk membantu mengamankan kios mereka di Stasiun UI dari upaya penggusuran yang diduga akan dilakukan pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

"Setiap malam kita ronda bersama pedagang," kata Azhar, salah satu mahasiswa UI dalam diskusi refleksi awal tahun bertema Perlindungan WNI di era reformasi di Jakarta, Rabu.

Azhar mengaku, para pedagang di Stasiun UI meminta bantuan mahasiswa untuk memperjuangkan nasib mereka yang akan digusur.

Menurut Azhar, para pedagang tersebut mendapat surat dari PT KAI tertanggal 26 November 2012 untuk melakukan pengosongan dan diberikan waktu selama 7x24 jam.

Namun pedagang tetap bertahan karena beralasan kios yang mereka tempati dibeli dari pengembang pada 2004 dengan harga sekitar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta dan setiap tahun mereka membayar sewa tanah kepada PT KAI selaku pemilik lahan.

"Mereka bukan pedagang asongan atau kaki lima, tapi pedagang yang legal karena membayar sewa," tambah Azhar.

Selain di Stasiun UI, mahasiswa juga berjaga di Stasiun Lenteng Agung sejak Sabtu (29/12) malam dengan beberapa pedagang yang masih bertahan.

Terkait penggusuran tersebut mahasiswa UI dan para pedagang telah menindaklanjuti ke Komnas HAM.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement