Rabu 02 Jan 2013 15:30 WIB

Tingkat Kemiskinan di DIY Tertinggi se-Jawa

Rep: Yulianingsih/ Red: Heri Ruslan
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tingkat kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2012 lalu ternyata tertinggi se-Jawa.

Tingkat kemiskinan di wilayah ini bahkan jauh lebih tinggi dari DKI Jakarta, Banten dan Jawa Tengah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta 2012, tingkat kemiskinan di wilayah DIY pada akhir 2012 lalu mencapai 15,88 persen.

Jumlah ini memang menurun dari Maret 2012 yang mencapai 16,05 persen, namun jumlah itu tetap tertinggi se-Jawa.

"Tingkat kemiskinan penduduk DIY memang menurun dalam enam bulan ini, namun penurunanya hanya sedikit 0,17 persen saja dan masih tertinggi se-Jawa," terang Kepala BPS DIY, Wien Kusdiatmono usai paparan pers data BPS akhir 2012 di kantor BPS setempat, Rabu (2/1).

Menurutnya, tingkat kemiskinan masyarakat Jawa Tengah hanya mencapai 14,98 persen, Jawa Timur 13,08 persen, Jawa Barat 9,89 persen, Banten 5,71 persen dan DKI jakarta hanya 3,7 persen.

Meski begitu kata dia, penurunan tingkat kemiskinan di DIY masih patut diapresiasi karena garis kemiskinan di DIY dalam enam bulan terakhir naik 3,82 persen dari Rp 260.173/kapita/bulan pada Maret 2012 menjadi Rp 270.110/kapita/bulan pada September 2012.

"Garis kemiskinan ini adalah tingkat konsumsi masyarakat yang kita hitung dalam sebulan. Penduduk miskin adalah yang memiliki tingkat konsumsi kurang dari garis kemiskinan ini," tambahnya.

Peningkatan garis kemiskinan ini menurutnya, seiring dengan inflasi umum yang terjadi di DIY selama periode Maret-September 2012.

Dengan garis kemiskinan tersebut maka jumlah penduduk miskin di DIY hingga September 2012 lalu mencapai 562,11 ribu jiwa atau 15,88 persen dari total jumlah penduduk DIY. Data tersebut menurun 3,21 ribu jiwa dari jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 yang mencapai 565,32 ribu jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement