Rabu 02 Jan 2013 06:54 WIB

'Usut 'Perbudakan' Gaya Baru Sepak Bola Nasional'

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pemain Persipasi Bekasi Munirur Islam (83) berebut bola diudara dengan pemain Persita Tangerang Mfudo Cecile (10) saat pertandingan Liga Super Indonesia yang berlangsung di Stadion Benteng,Tangerang,Jum'at (11/3).
Foto: Antara Foto/Muhammad Deffa
Pemain Persipasi Bekasi Munirur Islam (83) berebut bola diudara dengan pemain Persita Tangerang Mfudo Cecile (10) saat pertandingan Liga Super Indonesia yang berlangsung di Stadion Benteng,Tangerang,Jum'at (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden SBY didesak segera menghentikan 'perbudakan' gaya baru di dunia sepakbola nasional. Caranya presiden harus memerintahkan Menpora, Menakertrans dan Polri segera mengusut kasus tidak dibayarnya gaji para pemain bola di klub-klub peserta Kompetisi Sepakbola Liga Super Indonesia (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI).

Selain itu, Presiden harus memerintahkan klub-klub penunggak segera membayarkan gaji para pemainnya. Jika mereka tak mau membayar gaji para pemain, Presiden harus memerintahkan Kapolri agar tidak memberi izin penyelenggaraan Kompetisi ISL dan IPL 2013.

"Indonesia Police Watch (IPW) menilai sudah saatnya Polri mencermati apa yang terjadi di ISL dan IPL. Jangan sampai kasus-kasus penipuan terhadap para pemain terus berlanjut hingga menimbulkan keresahan, konflik dan kekacauan," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Rabu (2/1).

Saat ini tercatat 22 klub tidak membayar gaji pemainnya. Sebanyak 10 di antaranya berasal dari 18 klub di ISL. Sedangkan 12 dari 18 klub di IPL belum membayar gaji pemain.

Rata-rata gaji pemain belum dibayar mulai dua sampai 10 bulan. Meski demikian, ISL dan IPL tetap nekat akan menggulir kompetisi 2013. Sejumlah klub tampil dengan 'manajemen baru' tapi keberatan membayar gaji pemain musim lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement