REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kemacetan parah pada arus lalu lintas di Kawasan Puncak-Kabupaten Bogor, sudah menjadi pemandangan biasa, terutama saat liburan panjang. Karena, kawasan puncak menjadi tujuan wisata favorit.
Untuk mengurangi tingkat kemacetan di jalur ini, Pemprov Jabar menargetkan pada 2014 pembangunan ruas jalan Puncak II sepanjang 40 KM bisa rampung. "Kami kebut agar rampung pada 2014," ujar Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan, kemarin.
Heryawan menjelaskan, ruas jalan Puncak II sepanjang 40 KM ini membentang dari tol Jagorawi (Sirkuit Sentul) hingga Cipanas. Bila ruas Puncak II selesai, maka bisa menjadi jalan alternatif menuju Puncak. Sehingga, beban jalan Puncak yang selama ini dimanfaatkan warga akan berkurang.
Dia menilai, kawasan Puncak-Kabupaten Bogor menjadi tujuan wisata favorit. Sehingga, bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, Pemprov Jabar bertekad mengatasi masalah infrastruktur jalan di sana, agar kemacetan parah arus lalulintas setiap hari libur berkurang signifikan.
Kalau mempertimbangkan masalah anggaran dan kemungkinan kendala di lapangan, sambung dia, jalan Bogor II kemungkinan besar rampung pada 2015. Namun, kata Aher, Pemprov Jabar berupaya sekuat mungkin agar selesai lebih awal. Karena, ruas jalan ini vital untuk mengurangi beban arus lalu lintas.
Jalan Bogor II adalah proyek pemerintah pusat. Pemprov Jabar sendiri akan menyokong proses pembebasan lahan dan berbagi anggaran. Proyek jalan Bogor II membutuhkan dana sekitar Rp 800 miliar. "Proses pembangunan hingga kini baru 10 persen. Mudah-mudahan semua rencana berjalan lancar. Ini semua untuk kepentingan masyarakat luas," paparnya.
Jalan Bogor II, kata dia, dirancang seperti tol tapi tidak berbayar. Kawasan kanan-kiri jalan, masing-masing 200 meter, dibebaskan dan tidak ada bangunan. Total lahan yang dibutuhkan sekitar 1.600 hektar. Pemprov Jabar, kata dia, bersyukur ada masyarakat yang bersedia menghibahkan tanahnya untuk jalan.
‘’Ini kesadaran bagus. Masyarakat sekitar sendiri bakal menikmati dampak ekonomi atas ruas jalan Bogor II," jelas Heryawan.