REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Warga Kota Batam Kepulauan Riau menghabiskan hingga jutaan rupiah untuk membeli kembang api dalam perayaan pergantian tahun 2013.
"Saya beli yang enam tembakan, harganya Rp 1 juta, sengaja untuk perayaan tahun baru di rumah," kata Steven, warga Nagoya di Batam, Senin (31/12).
Ia mengatakan sengaja membeli kembang api yang bisa menembak hingga berpuluh-puluh meter ke atas langit sebagai hadiah hasil rapor anaknya. "Ini perayaan bersama, seluruh keluarga berkumpul," kata dia.
Steven mengatakan tidak rugi mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk kembang api, apalagi perayaan dengan membakar kembang api itu adalah tradisi keluarga.
Pedagang kembang api, Pasar Puja Bahari, Anto, mengatakan penjualan kembang api pada pergantian tahun 2013 meningkat dibanding sebelumnya.
Meski penjulan mulai terlambat karena hujan, namun perdagangan kembang api meningkat menjelang pergantian tahun. "Awalnya jelek karena hujan terus, tapi begitu mulai jam 20.00 WIB, banyak yang datang membeli," kata dia.
Ia menjual berbagai jenis kembang api mulai harga Rp5.000 hingga Rp5.000.000. Tidak hanya untuk warga, Anto juga melayani penjualan untuk hotel dan restoran yang menyediakan acara tahun baru.
Sejak pukul 20.00 WIB, bunyi ledakan kembang api bersautan di penjuru Batam. Pesta kembang api menjadi kebiasaan warga Batam dalam perayaan tahun baru.
Pemerintah Kota Batam juga menyiapkan kembang api dengan 2.200 tembakan dalam pesta pergantian tahun di Dataran Engku Putri.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri mengatakan kembang api disajikan dengan musik yang ditembakan dari 500 titik.
Yusfa menolak menjelaskan dana yang dihabiskan Pemkot Batam dalam pesta akhir tahun yang sekaligus menutup rangkaian kegiatan HUT Batam ke-183.