REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- K.H. Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym memenuhi undangan Republika Biro Jawa Barat untuk mengisi Muhasabah Akhir Tahun, Senin (31/12). Muhasabah dengan tajuk Menuju Esok yang Lebih Baik di Masjid Pusdai Bandung dipadati sekitar 7.000 jamaah.
Aa Gym dalam tausiyahnya mengatakan, banyak waktu yang terlewat seharusnya digunakan untuk bercermin. Selama ini, masyarakat lebih banyak bercermin topeng atau palsu. Menurut pandangannya, ada lima teknik bercermin diri menuju hari esok yang lebih baik.
Pertama, manusia harus selalu mentafakuri diri. "Seperti halnya wanita yang senang melihat cermin, harus senantiasa evaluasi diri, harus punya waktu untuk jujur diri,"kata Aa Gym. Misalnya, kata beliau, saat tahajud, sisipkan foto kita dan bertanya apakah wajah kita ahli surga atau ahli neraka.
"Jujur saja, ini otak duniawi atau otak akhirat. Berapa banyak dusta yang tersebar dari diri kita. Kalau berani jujur, subhanallah,"ungkapnya.
Lanjut pendiri Darut Tauhid ini, jamaah harus ujur dengan diri sendiri. Karena, kita dihormati karena Allah menutupi aib dan keburukan kita. "Jangan tertipu dengan kekaguman orang karena mereka tidak tahu aib-aib kita,"jelasnya.
Kedua, milikilah cermin pribadi. Cermin yang dimaksud adalah adanya orang yang berani jujur menyampaikan apa adanya tentang keburukan kita. "Butuh orang yang mengatakan apa adanya tentang diri kita. Kita tidak perlu orang yang kagum kepada kita,"jelas Aa Gym. Menurutnya, koreksi tidak akan merugikan apapun. "Koreksi yang keluar dari hati tidak akan melukai diri, justru menjadi rezeki,"terangnya.
Ketiga, bergurulah kepada yang ahli karena sebaik-baiknya guru adalah guru yang mengamalkan apa yang disampaikan. "Karena bicaranya bukan hanya kata-kata tapi sikapnya bulat memberi yang terbaik. Banyaklah berguru kepada orang yang yakin kepada Allah karena kebaikan akan menular,"jelasnya.
Keempat, manfaatkan orang-orang yang benci kepada kita. "Justru sebuah rezeki kalau ada orang yang membenci kita, sebab mereka adalah orang yang perhatian kepada kita. Kita tahu kekurangan dan memeroleh pahala dari kebencian mereka,"ungkapnya.
Sementara kelima, tafakuri apa yang terjadi. "Mendapat ilmu bukan hanya dari ceramah, tapi bisa belajar dari mana saja, dari buku, dan dari teman. Lillahi ta'ala. Niatkan mengubah diri agar Allah ridha,"tutup Aa Gym.