Senin 31 Dec 2012 22:00 WIB

MUI: Sambut Tahun Baru dengan Bersyukur, Bukan Sorak Sorai

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Muhasabah. Ilustrasi
Foto: .
Muhasabah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Menyambut pergantian tahun baru hendaknya dilakukan dengan bersyukur. Rasulullah pernah mengatakan, pangkal dan awal syukur itu memuji Allah dengan menyebut Alhamdulillah.

"Bersyukur Allah sudah memberi nikmat di sepanjang tahun. Bersyukur dengan menyebut Alhamdulillah, bukan bersorak sorai dan bertepuk tangan,"ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung, Miftah Faridl, saat menjadi pembicara dalam Muhasabah Akhir Tahun yang diselenggarakan Republika di Masjid Pusdai, Bandung, Senin malam (31/12).

Tahun baru, kata Miftah, jangan dihiasi dengan kegiatan tidak bermanfaat, karena kehidupan tidak bisa mengulang kembali. "Tinggalkan kegiatan tidak bermanfaat, bukan hanya di saat pergantian tahun baru,"ungkapnya.

Supaya hidup bermanfaat, kata Guru Besar ITB ini, manusia harus banyak-banyak mengingat Allah. Allah mencintai hamba-hamba yang mengingat kepadaNya dan dzikir salah satu caranya. Selain itu, perbanyak salat malam seperti Rasulullah mensyukuri nikmat Allah.

"Rasul sudah dijamin masuk surga tapi tetap salat malam. Inilah cara beliau untuk mensyukuri nikmat-Nya,"jelas Miftah.

Pada tahun 2013, ujar Miftah, harus meningkatkan bacaan Alquran dengan tartilnya.  Tahun 2013 harus lebih baik dan berprestasi. "Kita harus jujur menyadari kekurangan kita kemudian memperbaikinya,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement