REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat optimistis partisipasi pemilih di Jawa Barat dapat mencapai 80 persen. Ketua KPU Jawa Barat memiliki alasan yang kuat terhadap sikap optimisnya.
Dasar yang kuat, kata dia, karena semakin gencarnya sosialisasi yang dilakukan baik dari internal KPU maupun pemberitaan yang dilakukan oleh media terkait setiap tahapan pilgub. "Sosialisasi yang dilakukan media sangat membantu kami agar target yang kami inginkan tercapai," jelasnya Ahad (30/12).
Selain itu, Yayat menambahkan adanya komitmen dalam bekerjasama dengan organisasi maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mampu mendorong partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pilgub yang akan diselenggarakan pada (23/2) mendatang.
Dia juga mengimbau pada masyarakat yang telah mengetahui tahapan pilgub untuk menyebarkan informasi kepada kerabat terdekat maupun masyarakat lainnya.
Untuk mengantisipasi tidak tercantumnya nama pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) oleh petugas KPPS diharapkan masyarakat ikut berperan aktif. "Masyarakat dapat mengecek ulang ke PPS terdekat untuk mengecek nama masing-masing," jelasnya.
Yayat pun berharap masyarakat jangan bersikap apatis terhadap kepemimpinan gubernur. Pesta demorasi lima tahunan ini dapat disukseskan karena partisipasi masyarakat dengan menggunakan hak suaranya.
Sebelumnya pada pemilihan gubernur 2008 lalu angka golput tergolong tinggi mencapai 31,5 persen. Dengan segala upaya yang dilakukan KPU tingkat golput diharapkan dapat berkurang hingga 20 persen.