Ahad 30 Dec 2012 12:26 WIB

Malam Tahun Baru, Terompet Lokal dan Impor Bersaing Sengit

Seorang anak meniup terompet 'Naga' jelang perayaan tahun baru pada Sabtu ( 31/12).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Seorang anak meniup terompet 'Naga' jelang perayaan tahun baru pada Sabtu ( 31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Terompet buatan pengrajin lokal Jawa Barat bersaing dengan terompet produk impor menjelang perayaan malam tahun baru 2013 di Kota Bandung dan sekitarnya.

"Terompet impor dalam setahun terakhir ini mengalir deras di pasaran, namun kami masih optimistis bisa mendapat pembeli karena kekhasan malam tahun batu meniup terombet bukan membunyikan terompet," kata Firman (34) salah seorang pedagang terompet lokal di Jalan Wastukencana, Bandung, Ahad (30/12).

Menurut Firman, terompet tahun baru memiliki kekhasan yakni panjang dan diberi aksesoris warna warni yang menjadi pembeda dengan terompet biasa. Selain itu ada juga terompet dengan jenis dan bentuk yang berbeda-beda yang khas.

Terompet lokal dijual dengan harga berkisar mulai Rp 5.000 hingga Rp 40.000 tergantung jenis dan bentuknya. Terompet tahun baru, kata Firman tidak sebatas bunyi-nya saja namun juga ornamen dan hiasannya yang khas.

"Terompet tahun baru bisa untuk disimpan sebagai hiasan. Jadi, tidak sekedar bunyi saja," katanya.

Bentuk terompet buatan pengrajin lokal semuanya ditiup dan dibuat dengan gaya yang khas. Selain dijual di pinggir jalan, terompet itu juga dijual dengan cara dijajakan oleh pedagang keliling ke kampung-kampung dan gang-gang di Kota Kembang.

Sementara, terompet produk impor pada penghujung tahun 2012 ini membanjiri pasaran mainan anak-anak. Membanjirnya produk itu tidak lepas dari momen Piala Eropa dimana produk terompet banyak diburu oleh supporter sepak bola yang berimbas trend di dalam negeri.

Terompet yang dibunyikan dengan cara dipompa atau menggunakan gas itu dijual dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 30.000 untuk terompet pompa hingga Rp 50.000 untuk gas.

"Lumayan juga peminatnya banyak, cara bunyikannya dipompa gas. Setelah Tahun Baru kan bisa digunakan untuk nonton bola," kata Herdis, pedagang terompet impor di Jalan Lombok Bandung.

Selama ini terompet impor lebih identik dengan suporter sepak bola sehingga penjualannya dilakukan di tempat penujualan pernak-pernik dan kostum sepak bola. "Tapi saya yakin pada Malam Tahun Baru 2013 terompet ini akan banyak dicari oleh warga," kata Herdis.

Ia menyebutkan, untuk menyambut momen Tahun Baru 2013, ia sudah mendapatkan stok lebih banyak dibanding hari-hari biasanya. Selain menjajakan di tempat jualannya selama ini, ia juga berniat untuk menjajakannya di sejumlah lokasi keramaian pada malam pergantian tahun, Senin besok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement