REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, masih memberikan perhatian besar pada masalah pendidikan dan kesehatan.
Hal tersebut, terlihat dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 yang masih fokus dan memprioritas sektor pendidikan dan kesehatan serta bidang penting lainnya."Pada 2013, kami akan terus meningkatkan kualitas belanja atau quality of spending," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada acara Penyerahan DPA 2013 kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kepala Biro Setda, Sabtu (29/12).
Heryawan menjelaskan, prioritas belanja 2013 diarahkan untuk memenuhi fungsi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dan kesehatan 10 persen.
Selain itu, Pemprov Jabar berupaya memenuhi anggaran fungsi ekonomi 10 persen. Yakni, meliputi bidang pengembangan perekonomian masyarakat, pembangunan dan pemantapan infrastruktur, serta peningkatan penggunaan energi alternatif maupun listrik.
Khusus mengenai pendidikan, Heryawan mengatakan, Pemprov berupaya meningkatkan tingkat partisipasi sekolah jenjang pendidikan dasar. Juga, penuntasan pemberantasan buta aksara dan pengurangan persentase kasus putus sekolah. Target ini, diupayakan bisa tercapai melalui pembangunan ruang kelas baru (RKB) SMP dan SMA.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Heryawan juga mengungkap pelayanan pendidikan yang dinanti-nanti masyarakat kalangan bawah. "Mulai Januari 2013, program gratis untuk siswa SMA akan dilaksanakan. Satu siswa akan mendapat bantuan Rp 1 juta lebih per tahun," paparnya.
Di sektor kesehatan, lanjut dia, Pemprov Jabar akan meningkatkan kualitas pelayanan dasar. Target ini akan dicapai melalui peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pelayanan kesehatan. Mulai dari Puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).