REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mewaspadai merebaknya virus flu burung menyusul meluasnya wabah kematian itik di daerah tersebut.
"Kasus ini sudah mengarah ke flu burung, makanya masyarakat harus menjaga kebersihan dan laporkan kalau ada itik mati untuk segera kami tangani," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Tasikmalaya, Idik Abdullah, Sabtu.
Ia menyebutkan, ada tiga kecamatan terdapat itik yang diternak masyarakat tiba-tiba mati dalam jangka waktu selama Desember 2012.
Ia menjelaskan, daerah pertama dilaporkan ada kematian itik yaitu Kecamatan Jamanis sebanyak 20 ekor, kemudian Kecamatan Sukaratu sebanyak 40 ekor itik.
"Sekarang kasus baru muncul di Kecamatan Cisayong dilaporkan sejak Rabu (26/12) sampai sekarang ada 161 ekor itik mati," katanya.
Antisipasi agar kematian itik tidak meluas, petugas dinas terkait melakukan penyemprotan disinfektan disetiap kandang unggas hingga radius 500 meter dari lokasi itik yang mati.
Selanjutnya petugas dinas melakukan pemantauan dan menyusuri daerah lain yang dikhawatirkan ada kasus serupa. Kemudian menyosialisasikan kepada masyarakat cara penanganan hewan unggas yang mati.
"Kita terus waspada dengan berbagai langkah antisipasi, khawatirnya virus yang menyerang itik menular ke manusia," kata Idik.