Sabtu 29 Dec 2012 19:11 WIB

Pengurus Besar IDI Bentuk Posko Peduli Kesehatan

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Chairul Akhmad
Lambang IDI (ilustrasi).
Foto: fkm.unair.ac.id
Lambang IDI (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Tim Tanggap Bencana Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) membentuk Posko IDI Peduli Kesehatan.

Posko ini akan berjalan untuk mengantisipasi bencana banjir yang diperkirakan melanda berbagai wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Sembilan posko termasuk satu posko induk dan delapan posko cabang akan disebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, Tim Tanggap Bencana juga akan terus berkoordinasi dengan posko-posko cabang yang memerlukan bantuan.

Ketua Umum PB IDI, Zaenal Abidin, mengatakan, selain posko, pihaknya juga akan menyediakan mobil pengolahan air bersih. Pengadaan mobil ini atas kerjasama PB IDI dengan LAPI ITB Bandung.

Diharapkan dengan adanya mobil ini, masyarakat tidak akan terhambat dalam mengakses kebutuhan air bersih. ''Air bersih itu kebutuhan vital,'' ujarnya dalam rilis ke beberapa media, Sabtu (29/12).

Mobil pengolahan air bersih ini nantinya akan ditempatkan di daerah banjir yang airnya meluap. Air luapan akan diolah menjadi air bersih yang dapat langsung diminum. Maka, IDI berharap dari pihak pemerintah akan menyediakan mobil penampungan yang bisa berkeliling untuk mendistribusian ke wilayah yang membutuhkan. Mobil ini dapat memproduksi 15 ribu liter air per jamnya.

Kepala Bidang Pengendalian Profesi dan Tanggap Bencana IDI, Kamarudin Ashar, menjelaskan beberapa masalah yang muncul saat banjir. Masalah-masalah itu termasuk bahaya penyakit menular dan terbatasnya air bersih. ''Selain itu, siklus lima tahunan yang melanda Jakarta dan sekitarnya juga perlu diwaspadai,'' ujarnya.

Di luar itu, IDI berulang kali mengingatkan mengenai personal safety, yaitu menjaga keamanan dan kebersihan diri sendiri dahulu sebelum turun menolong masyarakat. Personal safety dengan memakai sepatu boot di daerah banjir serta memakai kaos tangan saat memegang lumpur. Mengingat lumpur dan air banjir itu merupakan sumber penyakit.

Penyakit dominan yang menjangkiti warga saat banjir, yaitu ISPA, Dermatitis (radang kulit), diare, gastritis dan hipertensi. Sedangkan penyakit pasca banjir yang perlu diwaspadai yaitu leptospirosis, demam tifoid dan demam berdarah dengue.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement