Sabtu 29 Dec 2012 04:21 WIB

15 Pejabat Kemenag Dibebastugaskan, Kenapa?

Logo Kemenag
Logo Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) telah membebastugaskan 15 pejabatnya terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Al Quran. Termasuk juga keterlibatan pada proyek laboratorium sistem komunikasi di Kemenag periode 2010-2012.

"Bahkan untuk kasus pengadaan laboratorium komputer dan Alquran sudah ada pembebasan tugas sejumlah pejabat eselon 1 dan 2, dan akan berlanjut hingga Januari. Semuanya 15 orang," kata Inspektur Jenderal Kemenag M. Jasin di Gedung KPK Jakarta, Jumat (28/12).

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut mengatakan bahwa belum ada pemecatan atas pejabat Kemenag terkait kasus tersebut. Kalau pemecatan dari kasus lain tentunya banyak, tapi untuk kasus ini proses hukumnya masih berjalan di KPK, ujar Jasin. Sayangnya, ia tidak merinci siapa saja yang sudah dibebastugaskan kementerian tersebut.

Jasin menjelaskan telah menanyakan kelanjutan masalah tersebut secara informal kepada KPK. KPK menyatakan kasus tersebut sudah siap pada Januari 2013 mendatang.

"Deputi penindakan mengatakan bahwa pada Januari kasus ini siap, siapnya seperti apa, saya juga tidak tahu," tutur Jasin.

Dalam kasus ini KPK sudah menetapkan anggota Komisi VIII dari fraksi Partai Golkar Zulkarnaen Djabbar dan anaknya selaku Direktur Utama PT Perkasa Jaya Abadi Nusantara dan PT Karya Sinergi Alam Indonesia Dendy Prasetya sebagai tersangka.

Perinciannya, anggaran pembangunan laboratorium sistem komunikasi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) tahun 2010/2011 sebesar Rp 31 miliar dan anggaran pengadaan Alquran senilai Rp 20 miliar tahun 2011/2012 di Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam (Pendis) Kemenag.

Zulkarnaen Djabar sendiri sudah ditahan oleh KPK pada Jumat (7/9)di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi di Denpom Guntur Jakarta.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, KPK menduga bahwa Zulkarnaen dan Dendy menerima sedikitnya lebih dari Rp 10 miliar terkait kasus tersebut.

Peran Dendy menurut Johan adalah membantu ayahnya dalam kaitan pengurusan anggaran, meski diinformasikan bahwa perusahaan Dendy bukan sebagai pemenang tender

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement