REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan sepanjang tahun 2012, situasi internasional di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia sangat penuh tantangan. Cara pandang politik luar negeri Indonesia juga akan dilanjutkan pada tahun 2013 mendatang.
Menurut Marty, situasi internasional sepanjang tahun 2012 masih tidak menentu dan sangat penuh tantangan. Situasi internasional tersebut seperti di negara kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, situasi yang berkembang di Libya, Suriah sampai Palestina.
“Di Indonesia sendiri, situasi politik dan keamanan juga tidak tanpa tantangan,” kataMarty kepada para wartawan di ruang kerjanya di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (28/12).
Marty menjelaskan, beberapa kasus-kasus yang menjadi perhatian Indonesia, seperti sengketa kewilayahan yang melibatkan beberapa negara di kawasan. Contohnya Tiongkok dengan Jepang, Jepang dan Korea, serta isu Laut Cina Selatan yang masih harus kita kelola, ucap Marty.
Marty menyebutkan, politik Indonesia terhadap negara yang jauh seperti Afrika Utara atau Timur Tengah dan negara yang dekat seperti Asia Tenggara pada tahun 2012 menjadi perhatian Indonesia.
Selain itu, dalam kasus konflik Suriah, Marty menyebutkan, pihaknya telah melakukan evakuasi atau repatriasi sedikitnya 1.566 warga negara indonesia (WNI) di Suriah. Ia menambahkan Indonesia telah memberikan bantuan 500 ribu dolar Amerika Serikat (AS) untuk Suriah. Isu permukiman Israel dan status Palestina juga tidak luput dari perhatian Indonesia.
Di 2013, langkah diplomasi Indonesia, lanjut Marty, terhadap berbagai masalah tersebut akan dilanjutkan tahun 2013. “Esensinya, kita memastikan Asia Tenggara atau Asia Pasifik tetap stabil dan kondusif,’’ tegas Marty.
Sedangkan dari sisi ekonomi, bagaimana kita mempertahakan ketahanan ekonomi. Ini sesuai tema Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) tahun 2013 mendatang yaitu mempertahankan peran ekonomi di Asia Pasifik.