Jumat 28 Dec 2012 12:27 WIB

Pertamina Jamin BBM tak akan Jebol di Tahun Baru

Rep: Sefti Oktarianisa/Riana Dwi Resky/ Red: Dewi Mardiani
BBM Bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
BBM Bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) optimis BBM bersubsidi akan cukup hingga 31 Desember 2012. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, menjamin konsumsi bakal di bawah kuota yang sudah ditentukan.

Meski hingga 25 Desember, penyaluran BBM bersubsidi, yakni premium dan solar mencapai 98 persen, BUMN ini menegaskan akan ada kelebihan pasokan. "Bahkan premium akan bersisa 75 ribu kilo liter (kl) dan solar 45 ribu kl," katanya Jumat (28/12).

Realisasi penyaluran premium dan solar selama 22 hingga 25 Desember yang semula diprediksi meningkat, ternyata berada di bawah normal. Premium berada di level 3,5 persen di bawah rata-rata  sedangkan solar sekitar 23,8 persen di bawah level normal.

Ini membuat stok premium dan solar berada di posisi aman. Premium misalnya bakal cukup hingga 16,2 hari sedangkan solar 21,6 hari. "Jadi isu yang mengatakan BBM bersubsidi tertutama solar, over 102,7 persen tak benar," ujarnya. Menurutnya Pertamina terus menjaga ketat pasokan dan konsumsi BBM bersubsidi di masyarakat.

Lagipula, kata dia, perseroan juga terus meningkatkan ketahanan stok BBM melalui optimalisasi kilang dan impor. "Monitoring juga filakukan di seluruh terminal BBM dengan sistem informasi management supply and distribution," jelasnya.

Hal senada juga diutarakannya untuk pasokan LPG dan sejumlah BBM lain. Khusus untuk LPG misalnya hingga saat ini pasokan masih akan cukup untuk 13 hari ke depan. Stok BBM nonsubsidi seperti pertamax juga akan cukup hingga 66 hari. Sedangkan avtur cukup hingga 25 hari ke depan.

Sebelumnya di tahun 2012, pemerintah memberikan kuota BBM bersubsidi hingga 45,2 juta kl. Setelah menambah kuota BBM bersubsidi dari 40 juta kl menjadi 44 juta kl pada September, pemerintah dan DPR juga menambah kembali porsi BBM bersibsidi hingga 1,2 juta kl di November lalu.

Saat ditemui di kesempatan yang sama Wakil Presiden Korporat Komunikasi Pertamina Ali Mundakir mengatakan untuk menjaga kebutuhan BBM bersubsidi, Pertamina melakukan impor BBM. Premium diimpor sekitar 430 ribu kl, sedangkan solar sebanyak 300 ribu kl.

"Yang jelas impor dilakukan untuk menjaga pasokan dari H-3 sampai H+7 Natal dan Tahun Baru," katanya. Bila di rata-rata per hari, khusus untuk produk, Pertamina mengimpor 400 ribu barel minyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement