Jumat 28 Dec 2012 10:38 WIB

Jelang Tahun Baru, Perajin Kembang Api Meraup Untung

Rep: Lilis Handayani/ Red: Heri Ruslan
Pesta Kembang Api di Monas/Ilustrasi
Foto: antarafoto.com
Pesta Kembang Api di Monas/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Perayaan malam tahun baru mendatangkan berkah tersendiri bagi para perajin kembang api di Kabupaten Indramayu. Pasalnya, penjualan kembang api meningkat, baik dari konsumen lokal maupun dari luar Indramayu.

''Ya meningkat sekitar 25 persen dibandingkan hari biasa,'' ujar salah seorang perajin kembang api di Blok Kebon Kopi Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Abi Sondari (42 tahun), Jumat (28/12).

Abi menuturkan, pesanan kembang apinya tak hanya datang dari masyarakat. Namun, tak sedikit pula instansi dan perusahaan tertentu yang memesan kembang api untuk merayakan detik-detik pergantian tahun.

Abi mengatakan, telah memulai usaha pembuatan kembang api sejak 13 tahun yang lalu. Secara bertahap, dia mulai membuat kembang api mulai dari skala kecil-kecilan di rumahnya. Usahanya itupun dilengkapi dengan perizinan secara resmi.

Abi menerangkan, kembang api yang diproduksinya itu terdiri dari berbagai jenis. Di antaranya, kupu-kupu, roket, air mancur, tamiya, serta pistol. Selain dipasarkan di Indramayu, pendistribusian kembang api juga secara rutin dilakukan di Solo, Yogyakarta, dan Jakarta.

Abi mengaku, usahanya itu melibatkan sepuluh orang pekerja dengan upah berkisar Rp 20.000 hingga Rp 35.000 per hari. Namun jika sedang ramai pesanan seperti sekarang, jumlah pekerjanya bisa lebih banyak lagi.

''Itu baru untuk bagian produksinya saja, belum ditambah dengan tenaga teknisi,'' tutur Abi.

Abi menyatakan, tenaga teknisi dibutuhkan untuk melayani pesanan kembang api yang berukuran besar. Selain dalam proses produksi, tenaga teknisi juga bertugas untuk membantu menyalakan sekaligus mengawasi kembang api di lokasi yang diinginkan konsumen.

Abi menambahkan, hingga saat ini prospek usaha pembuatan kembang api masih menjanjikan. Namun sayang, kembang api lokal saat ini harus bersaing dengan produk impor, terutama dari Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement