REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Prihandoyo, wisatawan yang terseret gelombang di perairan Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis sore ditemukan, setelah hilang sejak kemarin.
Anggota SAR Pantai Parangtritis Sutoyo mengatakan jenazah korban pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat sekitar pukul 16.00 WIB, dan kemudian melaporkannya ke tim SAR.
"Dari laporan nelayan, jenazah tersebut terlihat di permukaan air di sebelah timur pantai, sekitar dua kilometer dari posko SAR. Ciri-ciri mayat itu mengenakan celana dan kaos hitam," katanya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, kata dia, sejumlah anggota SAR menuju lokasi penemuan dengan menggunakan perahu. Namun, kata dia, sesampai di lokasi, jenazah korban tidak terlihat, sehingga evakuasi belum bisa dilakukan.
"Waktu terlihat tadi memang air laut sedang surut, namun sekarang air mulai pasang. Dugaan sementara, jenazah korban terjepit batu karang di ujung selatan perbukitan sebelah timur Pantai Parangtritis," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan menunggu saat air surut, untuk kemudian melakukan penyisiran di sekitar batu karang tempat jenazah ditemukan pertama kali oleh nelayan.
"Kami belum bisa memastikan, namun jika nanti hingga pukul 24.00 WIB air belum surut, kemungkinan penyisiran mau tidak mau dilakukan besok pagi," katanya.
Korban adalah pelajar asal Desa Banjarsari, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, yang tenggelam sejak Rabu (26/12) sekitar pukul 05.20 WIB. Sebelumnya, korban bermain air bersama enam wisatawan lainnya.
Prihandoyo diduga terseret gelombang, setelah berusaha mengambil bola ke tengah laut, saat digunakan bermain bersama enam orang temannya di pantai.