Kamis 27 Dec 2012 20:14 WIB

Ini Kronologi Wafatnya Ayu di RS Harapan Kita (1)

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Heri Ruslan
Ayu Tria
Foto: Riana Dwi Rezky/Republika
Ayu Tria

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Rabu (26/12) sore pukul 17.30 WIB, tidak seperti biasanya Ayu Tria Desiani (9 tahun) mengeluh sakit perut.

Putri Kurnianto (47 tahun) dan Roasih (37)Ayu Tria Desiani (9) yang sudah sebulan ini diare, kesakitan dan merasa sesak. Bernafas pun sulit. Orangtuanya dengan sigap langsung memanggil taksi ke rumahnya, di Jalan Pisangan Baru Gang Masjid.

Ayu dibopong dari rumah keluar gang menuju taksi. Dia merengek kesakitan pada bapaknya. "Dingin... dingin... Pak. Ayu mau pakai celana panjang.''

Ibunya lalu melapisi celana pendeknya dengan celana panjang dan menyelimutinya. Bapaknya duduk di belakang bersama Ayu. Ibunya duduk di samping sopir. Taksi melaju menuju RS Harapan Kita, Jakarta Barat.

Pukul 19.00 Ayu langsung dilarikan ke UGD. Seperti biasa, perawat Ayu yang baik hati, Om Ajis, menyambutnya. Om Ajislah yang paling sering menemani Ayu selama masa pengobatannya di RS Harapan Kita. Begitu masuk di UGD, Ayu langsung dirawat. Tak lama setelah itu, dia dirujuk ke ruangan ICU lantai dua.

Kurnianto dan Roasih membawa anaknya dengan lift, diantar Om Ajis dan satu perawat lain ke ruangan ICU. Betapa kagetnya Roasih saat lift menjeblak terbuka, disana tampak kabel, lighting, kamera dan rol kabel yang besar dan panjang memenuhi ruangan. Dia berpikir, 'Ada apa?'

Kurnianto tetap tenang. Dia menganggap mungkin itu hanyalah sepasukan pengantar atau keluarga pasien yang sedang berduka. Seperti istrinya, dia kembali fokus pada anaknya, Ayu.

Penyakit Ayu kambuh. Leukimia yang dideritanya sejak umur 2,5 tahun kembali menciderainya. Ini ditambah dengan diare, kemoterapi, dan obat-obatan yang harus ditenggaknya, membuatnya susah makan dan sariawan. Tubuhnya tak sanggup lagi menahannya.

Untuk masuk ke ruangan ICU, Roasih terpaksa harus menyingkirkan beberapa peralatan supaya dia bisa lewat. Sampai di ruang ICU, keterkejutannya bertambah saat melihat begitu banyak orang tanpa mengenakan baju steril keluar masuk ruang ICU.

Roasih jarang menonton televisi. Saat sehat, anaknya, Ayu, juga hanya suka menggambar dan bermain sepeda dengan tetangga depan rumahnya. Saat sampai di ruang ICU, dia belum juga paham bahwa di ruangan yang sama anaknya dirawat, take gambar atau syuting sinetron tengah berlangsung.

Iparnya, Anjar lah, yang suka menonton sinetron. Dan sinetron berjudul 'Love in Paris' memang sedang asyik diikutinya beberapa minggu belakangan.

Roasih mengetahui beberapa artis yang tengah syuting sinetron 'Love in Paris' di ruang ICU itu. Tapi dia tak bisa mengatakan namanya.

''Pokoknya sering muncul di televisi, saya kurang tahu namanya, gak ngikutin sinetron soalnya,'' ujarnya kepada Republika Online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement