Kamis 27 Dec 2012 17:25 WIB

Wow, Aceng Hasilkan Tiga Juta Per Hari

Rep: Lingga Permesti/ Red: Abdullah Sammy
Keripik singkong
Foto: antara
Keripik singkong

REPUBLIKA.CO.ID, Miris dengan harga jual singkong yang miring di pasaran, Aceng Kodir terinspirasi membuat pangangan karbohidrat itu menjadi lebih eksklusif. Ia menciptakan produk Crispy Singkong dan Crispy Kong-Hui (singkong dan hui/ubi). Sasarannya konsumen menengah ke atas. Dari produksi Kong-Hui, ia bisa memeroleh omset tiga juta per harinya.

"Bahan baku singkong terabaikan, para petani cenderung malas untuk membudidayakan singkong karena nilai jualnya yang kurang. Padahal, singkong itu nilai gizinya cukup tinggi,"ungkap Aceng yang membuka gerai bernama Rumah Crispy di Batujajar Barat, Bandung. Singkong juga masih dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai makanan kamoungan.

Namun, itu cerita dulu. Di era ekonomi kreatif, singkong dapat menjadi makanan yang ngota (populer bagi masyarakat kota). "Saya kira, setiap olahan yang diberi sentuhan kreatif mulai dari cara pengolahannya, bentuknya, rasanya dan tidak kalah penting kemasannya dapat membuat singkong sejajar dengan keju,"ungkapnya seraya tertawa.

Sebenarnya, ide awal membuat Kong-Hui berasal dari olahan singkong yang sudah ada yakni opak. Namun, kurangnya inovasi membuat opak kurang laku di pasaran. Bermodal niat dan diawali produksi tiga kilogram singkong, Aceng bekerja keras mengembangkan Kong-Hui. Kong-Hui dikemas menarik dengan warna panganan yang tampaknya bakal menggoyang lidah para pecinta camilan.

Usahanya ini tak berjalan mudah. Beberapa kali percobaan menciptakan Kong-Hui gagal. "Awalnya diproduksi dengan pakai ulekan sambal, mencampur singkong dan ubi ungu sehingga jadi produk yang renyah. Tapi, terkadang gagal jika komposisinya salah,"ungkap Aceng.

Namun, setelah bergelut selama enam bulan, produknya berhasil diciptakan. "Saya berikan kepada para tetangga dan mereka suka. Dari situ saya terus memproduksi dan mengemasnya lebih berkelas,"jelasnya. Kritikan datang dari berbagai pihak bahwa modal akan habis di kemasan. Namun, Aceng yakin atas usahanya itu memposisikan singkong menjadi panganan yang dapat digemari semua kalangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement