REPUBLIKA.CO.ID, KUALA KAPUAS -- Ribuan ikan baung dan pantik ditemukan banyak mati di sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). Sehingga, Badan Lingkungan Hidup (BLH) mengambil sampel air yang diduga tercemar tersebut.
"Kami akan turun mengambil sampel sekaligus menelitinya apakah terjadi pencemaran air sungai atau tidak," ujar Kepala BLH Kabupaten Kapuas, Lemiriadi, di Kuala Kapuas, Kamis.
Dia mengatakan pengambilan sampel air akan dilakukan secara bersama dengan instansi terkait serta petugas laboratorium BLH. Sampel akan diuji di laboratorium guna mengetahui kandungan pencemaran yang menyebabkan matinya ribuan anak ikan di sungai Kapuas itu.
Untuk sementara, pihaknya belum bisa memastikan penyebab anak ikan mengambang dan mati. "Setelah kita melakukan penelitian terhadap air sungai itu, baru kita bisa memastikannya," tegasnya.