REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Vaksin flu burung jenis baru yang menyerang ribuan itik di Yogya dan sekitarnya hingga saat ini belum ada. Akibatnya para peternak melakukan inovasi sendiri-sendiri untuk menanggulangi menyebarnya virus tersebut.
Hartono, anggota Himpunan Peternak Lokal Yogyakarta (HIMPULI) salah satunya. Pria yang memiliki peternakan seluas 2 ribu meter persegi ini melakukan foging (pengasapan). "Saya memakai foging untuk demam berdarah. Sehari saya lakukan dua kali," tandasnya, Kamis (27/12).
Hal itu dilakukan untuk pembersihan kandang dari berbagai virus yang dikhawatirkan menyerang unggasnya. Meski keampuhannya belum terbukti namun cara tersebut masih dilakukannya untuk melindungi unggas-unggas piaraanya.
Guru besar virologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Widya Asmara mengatakan, upaya itu tidak akan mengurangi menyebarnya virus flu burung jenis baru yang sudah masuk Indonesia sejak pertengahan tahun ini. "Foging hanya mematikan nyamuk dewasa dan bukan virus," terangnya.
Langkah antisipasi awal menurutnya adalah dengan pemusnahan unggas tertular, desinfektan dan pengawasan lalulintas unggas secara intensif.