REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sri Woro Budiato mengatakan, cuaca ekstrem terjadi karena efek pemanasan global. Indonesia, menurut dia, menghadapi gangguan cuaca yang cukup besar, seperti hujan pada 22 Desember di Jakarta dan 25 Desember di Nusa Tenggara Barat.
"Januari-Februari (curah hujan) tidak jauh berbeda, sementara April sudah lebih halus," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Syamsul Maarif mengungkapkan, hampir seluruh wilayah Indonesia rawan bencana yang potensinya berbeda-beda di tiap wilayah.
Daerah yang paling rawan gempa dan tsunami, misalnya, ada di pantai barat Sumatra. Daerah rawan banjir dan longsor ada di Jakarta dan seluruh bagian Jawa, Sumatra Utara, dan Riau.