Rabu 26 Dec 2012 16:22 WIB

Menkokesra : Masyarakat Harus Waspada Banjir dan Bencana Lainnya

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Setyanadivita Livikacansera
Agung Laksono
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono menggelar Rapat Koordinasi Tingkat Menteri membahas kejadian seputar bencana alam yang terjadi di Indonesia, akhir-akhir ini.

''Hujan besar diperkirakan terjadi awal Desember 2012 hingga Januari 2013. Angin Puting Beluing sangat berpotensi terjadi bersamaan dengan turunnya hujan,'' ujar Menkokesra di Kantor Kemenkokesra, Jakarta, Rabu (26/12).

Rapat Koordinasi Tingkat Menteri ini dihadiri sejumlah kementerian terkait, di antaranya Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sri Woro Budiati, dan staf ahli Kementerian PU. ''Rapat membahas isu-isu penting terkait bencana alam,'' tegas Menkokesra.

Menurutnya, rakor ini mendesak dilakukan untuk mengkonsolidasikan Kementerian atau Lembaga dan Pemerintahan Daerah (Pemda) dalam menghadapi musim penghujan serta untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir, tanah longsor, dan ancaman puting beliung yang mengancam. 

''Dalam rakor ini, diharapkan akan tersedia rencana kontijensi, logistik, peralatan, shelter, tenda-tenda, dan lain sebagainya guna keperluan penanganan bencana,'' jelasnya.

Menkokesra meminta masyarakat untuk siap menghadapi musim hujan kali ini serta potensi terjadinya angin puting beliung, longsor dan bencana alam lainnya. ''Kita tidak dapat menghilangkan atau menghindarinya. Tapi, setidaknya dapat mengantisipasi dan memberikan reaksi cepat melalui prediksi kepada masyrakat untuk meminimalkan jatuhnya korban,'' ujarnya.

Menurut Menkokesra, Presiden juga telah mengeluarkan Inpres (Intruksi Presiden) No 4 Tahun 2012 untuk melakukan penanggulangan banjir dan tanah longsor mulai dari status siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan dan pasca bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement