Rabu 26 Dec 2012 13:25 WIB

Traffict Light tak Bisa Urai Kemacetan Yogya

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Pintu gerbang menuju makam raja-raja Mataram di Kotagede, Yogyakarta.
Foto: potensiwisata.bantulkab.go.id
Pintu gerbang menuju makam raja-raja Mataram di Kotagede, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kemacetan lalu lintas di kota Yogyakarta  sudah tidak bisa lagi diatasi dengan lampu traffic light.

Lalu lintas kendaraan semakin padat. Sehingga  pengaturan lalu lintas di titik-titik tertentu harus dikendalikan oleh  petugas kepolisian.

Kepala Bidang  Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY Rudy Sulistyono mengatakan, pemanfaatan Area Traffic Control System (ATCS) sudah dioptimlakan untuk meningkatkan kapasitas simpang.

"Artinya, simpang yang macet itu bisa terurai dengan pengaturan waktu siklus di simpang. Ketika di simpang itu antreannya panjang melebihi waktu yang normal,  antrean yang panjang itu akan kita perpanjang waktu sinyalnya satu putaran,'' kata Rudy, Rabu, (26/12).

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY  sudah memasang ATCS di simpang Bandara Adisutipto, Maguwo, Janti, Babarsari, Universitas Islam Negeri dan Demangan.

Sedangkan di lingkup kota Yogya sudah memasang  ATCS di empat titik diantaranya  di Kantor Pos.

Rudy mengakui walaupun pengoperasian ATCS sudah optimal, tetapi kalau di empat  simpang sudah pada titik jenuh, kendaraan sudah penuh semua, maka petugas kepolisian harus mengatur lalu lintas di simpang.

Kemacetan yang panjang, ujar Rudy, memang sering terjadi di beberapa simpang terutama di kota Yogyakarta. Maka  petugas kepolisian yang sekarang sering mengatur lalu lintasnya.

''Kalau dibiarkan akan ada antrean panjang, lampu traffic light atau lampu marka sudah kewalahan,''ujar Rudy.

Menurut Rudy, liburan akhir tahun menyebabkan lonjakan pengunjung di DIY. Sehingga pihaknya harus berkoordinasi dengan kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement