REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tingkat penjualan batik Cirebon di Trusmi, Kecamatan Plered, mengalami peningkatan memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru. Pengunjung kebanyakan datang dari Jakarta, Bandung, Indramayu, Sumedang dan Sumatera.
"Libur Natal jumlah pengunjung kampung batik Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon ramai pengunjung, sehingga omzet penjualan batik tersebut meningkat dibandingkan hari biasanya," kata Rusmanto salah seorang pedagang batik di Trusmi Kecamatan Plered Cirebon, Selasa.
Sementara pedagang batik lainnya, Muhamad Anwar Sanusi, mengaku, penjualan berbagai motif batik memasuki libur sekolah dan Natal naik dibandingkan sebelumnya.
Dikatakannya, omzet penjualan batik sepekan terakhir mengalami peningkatan, baik motif sarimbit, tradisional, perpaduan motif antar-daerah, hingga busana batik untuk anak-anak, padahal penjualan batik sebelumnya sempat lesu.
Ia menjelaskan, meningkatnya omzet penjualan batik diberbagai daerah seperti batik khas pantura Kabupaten Cirebon kembalinya minat masyarakat mencintai hasil karya anak bangsa, selain itu promosi yang dilakukan oleh pemerintah cukup membantu perajin batik.
Tan Kok Ming salah seorang pengunjung asal Jakarta menuturkan, sengaja datang dari Jakarta ke Cirebon untuk belanja busana batik, karena selain harganya terjangkau pengunjung dapat memilik ratusan motif batik.
Belanja batik di Cirebon mudah karena sudah disediakan pasar khusus batik, kata dia, sehingga pengunjung mudah dan gampang memilih batik yang akan dibeli, karena tempatnya jelas.
Erly, pembeli lain mengaku, pasar batik Cirebon mudah dijangkau karena berada di jalur utama Pantura, meski macet tetapi konsumen cukup terhibur dengan berbagai sajian motif batik khas daerah Pantura tersebut.