REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Ratusan warga di lereng Gunung Merapi di Dukuh Surowono, Desa Tangkil, Klaten, merayakan Natal dengan kirab air hujan keliling kampung, Selasa, (24/12).
Mereka membawa kendi berisi air hujan, berjalan keliling kampung sebelum mereka melakukan misa di Gereja Surowono.
Setelah kirab keliling kampung dengan membawa kendi, mereka kemudian meletakan kendi itu ke depan pintu masuk gereja. Setelah itu, mereka melakukan misa yang dipimpin oleh Romo V. Kirjito.
Menurut Romo Kirjito, sekitar 500 umat dengan masing-masing menyunggi kendi berisi air hujan menjalani kirab tersebut, sebagai simbol mereka menghargai air hujan yang selama ini menjadi sumber kehidupan warga di lereng Merapi.
Masyarakat di lereng Merapi, ujar Kirjito, memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Mereka memanfaatkan air hujan antara lain untuk minum, memasak, dan mencuci.
"Masyarakat dalam kirab air hujan ini, memuliakan air sebagai wujud sumber kehidupan mereka," kata Kirjito.
Ratusan umat tersebut sebelum melakukan prosesi kirab air hujan, juga menjalani performa ritual tolak balak di halaman gereja setempat.
Umat kemudian keliling kampung Surowono dengan jarak sekitar satu kilometer hingga kembali ke gereja setempat.