REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelaku peletak bom yang ditemukan di depan Pasar Sentral Poso, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada pukul 07.00 WITA Selasa (25/12) pagi, masih belum terungkap.
Markas Besar (Mabes) Polri mengungkapkan, jajaran di Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng masih mengejar pelaku yang menyimpan bom tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, identitas pelaku belum bisa diketahui hingga Selasa petang.
“Kepolisian masih melakukan penyelidikan dan upaya pencarian,” kata dia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/12).
Lebih lanjut, Agus mengatakan, bom yang diletakan di bawah bangku pos pengamanan pasar setempat ini siap meledak.
“Pagi tadi di dalam tas mencurigakan ini ditemukan material berbahaya seperti, bubuk urea netrat, paku serta dua detonator dan juga ada timer yang dipatok akan meledak pukul 07.30 pagi,” kata dia.
Beruntung saat itu petugas pengamanan yang berjaga di pasar tersebut datang lebih awal sehingga tas yang mencurigakan ini dapat ditemukan. Tak lama, petugas penjinak bom dari Polda Sulteng pun datang untuk mengatasi benda tersebut.
Polri menduga bom ini memang sengaja di simpan di sana khusus untuk menyerang petugas keamanan setempat. Wajar bila masyarakat kemudian mengarahkan kecurigaan pada kelompok teroris jaringan Santoso yang terkenal kerap menyerang polisi di Poso.
Namun, Agus menegaskan jajaran kepolisian masih belum dapat menemukan hasil atas pengembangan penyelidikan yang dilakukan.
“Informasi masih terus dikumpulkan. Yang pasti penyelidikan lebih mendalam terus dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Selasa (25/12) pagi petugas keamanan yang berugas harian di Pasar Sentral Poso curiga dengan penemuan tas hitam di kolong kursi di pos mereka. Seteleh dibuka mereka kaget karena di dalamnya terdapat perangkat terangkai serupa bom yang pengatur waktunya terus berdetak.
Mereka kemudian menghubungi kantor Polda Sulteng dan meminta bantuan. Tak lama tim dari Jihandak Brimob Polda Sulteng tiba dan mengambil alih penanganan bom. Bom tersebut akhirnya berhasil dijinakkan dan diyakini akan meledak setengah jam setelah ditemukan.
Hingga kini belum jelas siapa dalang dibalik peletakan bom ini di pos yang berada di areal pasar terbesar di Poso tersebut.