Selasa 25 Dec 2012 17:27 WIB

Cegah Banjir, Proyek Normalisasi PAS Jalan Terus

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
  Warga melintas saat banjir merendam rumah mereka di Kampung Poncol, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/12).  (Republika/Prayogi)
Warga melintas saat banjir merendam rumah mereka di Kampung Poncol, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/12). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,  KUNINGAN -- Musim hujan mulai mencapai puncak. Untuk mencegah banjir, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, mengatakan proyek normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter (PAS) berjalan terus termasuk Kali Krukut dan Kali Ciliwung.

“Orang harus pindah dulu,” ujarnya seusai ramah tamah di rumah dinas Wagub Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (25/12).

 

Ery mengatakan, untuk memindahkan masyarakat yang berada di bantaran kali perlu rumash susun yang layak. Karenanya, tahapan yang pertama adalah pembangunan rusun.

Menurutnya, gubernur telah berdiskusi dan mendatangi tempat yang akan di relokasi satu per satu. Dia mencontohkan warga yang tinggal di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Menurutnya, masyarakat yang tinggal di Kampung Pulo tidak mau dipindah jauh-jauh. Sebab, mata pencaharian mereka sehari-hari berada di sekitar Ciliwung.

Sementara itu, dia mengatakan, penanganan banjir, yakni melalui pelebaran kali. Karena itu, dia mengaku segera menyiapkan pembebasan dan tahun depan dilakukan. Menurutnya, normalisasi PAS yang direncanakan selesai pada 2014 akan menghilangkan 10 titik genangan di sepanjang kali seperti Bintaro. Sedangkan, dia mengaku penanganan Cipinang akan menyusul setelah proyek PAS.

 

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan untuk saat ini proyek besar yang dilakukan untuk menangani banjir melalui normalisasi kali. Menurutnya, tahun depan sudah masuk ke normalisasi PAS. Sementara, tahun berikutnya akan diikuti dengan kali lainnya yang kira-kira mengurangi 8 sampai 12 titik banjir.

 

Menurutnya, dari sekitar 70 titik banjir setiap tahun dapat dikurangi sekitar 12 titik. Sementara itu, dia mengaku masyarakat tidak boleh berharap dengan jabatannya yang baru berumur satu atau dua bulan bisa menghilangkan semua. “Ya enggaklah. Saya bukan superman, dewa, tukang sulap, yang ngebalikin tangan bisa langsung hilangkan banjir,”kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement