REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR, Kemal Azis Stamboel, menilai penumpukan penyerapan anggaran pada sejumlah kementerian/lembaga (K/L) yang kerap berulang di akhir tahun tak lepas dari lemahnya kemampuan manajemen dalam pengelolaan anggaran.
"Perlu adanya leadership dalam pengambilan keputusan," tutur Kemal melalui sambungan telepon kepada Republika, Selasa (25/12).Kemal menjelaskan, pada dasarnya pengelolaan anggaran pada sejumlah K/L telah memiliki prosedur dan itu terus diperbaiki setiap tahunnya.
Meski demikian, pengelolaan anggaran tidak bisa diselesaikan melalui prosedur semata. "Harus disertai kemampuan manajemen," ujar Kemal.
Anggota Fraksi PKS DPR ini menambahkan masalah pengambilan keputusan dalam penggunaan anggaran juga terkait dengan kapasitas pejabat. Jika pejabat-pejabat hanya diangkat berdasarkan senioritas maupun pangkat, maka penggunaan anggaran akan terus seperti saat ini. "Percuma jika tidak memiliki kapasitas manajerial. Ini hambatannya lebih banyak di situ," kata Kemal.
Dia pun meminta kepada pejabat-pejabat tersebut untuk merefleksi diri. "Apakah pejabat-pejabat itu telah mampu mengelola anggaran negara?," tanya Kemal. Sebab, pada dasarnya setiap orang mampu mengikuti prosedur penggunaan anggaran, walaupun dirinya bukan seorang pejabat.
Sebelumnya, Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengungkapkan adanya kemungkinan penumpukan penyerapan anggaran pada sejumlah K/L pada akhir 2012.
Berdasarkan catatan Seknas FITRA yang mengutip dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, realisasi belanja pemerintah pusat per 30 November 2012 baru menyentuh Rp. 778,9 triliun atau 72,8 persen dari belanja pemerintah pusat pada APBNP 2012 sebesar Rp. 1.069,5 triliun.
Itu artinya terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 290,6 triliun yang harus dibelanjakan di Desember 2012. Dengan sisa jumlah hari kerja yang efektif sejak tanggal 1 hingga 15 Desember 2012, maka pemerintah harus membelanjakan anggaran sebesar kurang lebih Rp. 29 triliun per hari. "Ini asumsi untuk mencapai target realisasi anggaran 100 persen," ujar Koordinator Riset Seknas Fitra Maulana.