REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- pada musim penghujan ini, Pemkot Yogyakarta juga mewaspadai merebaknya flu burung. Pasalnya, di daerah lain di Indonesia, pergerakan kasus flu burung terus mengalami peningkatan.
Di Kota Yogyakarta, meski tak ada peternakan unggas besar di kota in, namun Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) setempat menyediakan desinfektan secara gratis bagi peternak.
Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Benny Nurhantoro, mengatakan dari persediaan 100 liter desinfektan, kini sudah tersalurkan 80 liter. "Peternak bisa datang ke kantor kami untuk memanfaatkan disinfektan secara gratis," tandasnya, Selasa (25/12).
Benny menambahkan, sepanjang tahun 2012 pihaknya menerima 24 laporan dari masyarakat atas kecurigaan terhadap flu burung. Namun hanya 3 kasus yang dinyatakan positif, masing-masing 2 kasus pada Bulan Maret dan 1 kasus pada September. Sedangkan 5 kasus dinyatakan suspect dan sisanya negatif.
Kendati selama musim hujan kali ini belum ada laporan, namun pemilik unggas diminta menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya, kondisi kandang yang kumuh dapat memicu penyakit zoonosis. Terlebih, genangan air di dalam kandang juga mempermudah penyebaran penyakit.
"Biasanya, yang rawan ini berada di daerah perbatasan. Kalau pusat kota, sangat jarang ada ternak unggas," tegasnya.