REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 87 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) telah tiba dari menunaikan tugas sebagai penjaga perdamaian di Lebanon sejak November 2011 hingga Desember 2012.
Penerangan Pasmar-1 Marinir melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Selasa, melaporkan Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) R. Gatot Suprapto telah menyambut kedatangan mereka dalam upacara di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, 24 Desember lalu.
"Tugas negara yang kalian emban bukanlah tugas yang ringan, sebab bukan saja dituntut untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, tetapi yang terpenting dapat menjaga dan menjunjung tinggi martabat serta kehormatan Korps Marinir, TNI AL, TNI, bangsa dan negara," kata Komandan Pasmar-1.
Selain itu, selama satu tahun bergabung dengan Indobatt (Indonesian Battalion) juga telah mampu melaksanakan penugasan dengan baik serta kehadirannya diterima oleh masyarakat Lebanon.
Hal ini terbukti dengan adanya berbagai kegiatan yang selalu mendapat sambutan positif dari masyarakat Lebanon, apalagi tidak ada laporan negatif yang sampai ke pimpinan selama bertugas.
"Seluruh tugas telah kalian laksanakan dengan baik, karena di dalam dada para prajurit telah tertanam jiwa profesional dan disiplin yang tinggi serta bekerja tanpa pamrih," kata orang nomor satu di Pasmar-1 itu.
Menurut Danpasmar-1, penugasan ini merupakan perwujudan dari UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan Ketertiban, Keamanan dan Perdamaian Dunia.
Apalagi, Korps Marinir telah diakui oleh dunia internasional sebagai kekuatan multinasional yang mampu melaksanakan tugas-tugas Resolusi Dewan Keamanan PBB di bidang perdamaian dan kemanusiaan.
"Karena itu, saya mengharapkan penugasan ini dijadikan sebagai pengalaman yang berharga, sekaligus merupakan kehormatan dan kebanggaan, karena tidak semua prajurit mendapat kesempatan penugasan tersebut," katanya.
Namun, ia menekankan seluruh prajurit yang tergabung dalam penugasan Lebanon untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi di lingkungan satuan masing-masing, melaksanakan tertib administrasi khususnya pengembalian inventaris senjata dan amunisi, serta menghindari kegembiraan yang berlebihan.