REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Ratusan warga Lampoh Daya, Jaya Baru, Banda Aceh, larut dalam doa dan zikir mengenang delapan tahun bencana tsunami yang melanda wilayah itu, 26 Desember 2004.
Ratusan keluarga korban tsunami laki-laki dan perempuan melakukan zikir dan doa bersama di komplek meunasah (mushala) desa Lampoh Daya, Senin, (24/12).
Lampoh Daya merupakan salah satu desa yang hancur akibat bencana tsunami setelah gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter (SR) menguncang Aceh.
Wahidi, salah seorang warga mengharapkan masyarakat dan Pemerintah Aceh tidak melupakan peristiwa alam tsunami.
"Saya melihat masyarakat dan pemerintah mulai berkurang dalam memperingati tsunami. Kami harap tsunami dapat menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah di Aceh," kata Wahidi.
Kabag Humas Sekda Provinsi Aceh Usamah El-Madny mengatakan, pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang selama tiga hari sejak 26 Desember 2012.
"Pengibaran bendera setengah tiang sebagai hari berkabung untuk mengenang warga korban tsunami. Selain itu warga diminta melakukan doa dan zikir bersama di masjid-masjid dan meunasah," kata Usamah.