Senin 24 Dec 2012 20:06 WIB

Palu Duduki Peringkat Tertinggi Peredaran Uang Palsu

  Petugas menyiapkan pasokan uang tunai untuk kebutuhan anjungan tunai mandiri di salah satu kantor bank di Jakarta, Jum'at (21/12).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Petugas menyiapkan pasokan uang tunai untuk kebutuhan anjungan tunai mandiri di salah satu kantor bank di Jakarta, Jum'at (21/12). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Bank Indonesia (BI) mencatat peredaran uang palsu di Kota Palu menduduki peringkat  tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah selama 2012.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulawesi Tengah Rahmat Hernowo mengatakan,  selama 2012 terdapat penemuan uang palsu di Palu sebanyak 146 lembar. Uang palsu itu, terdiri dari pecahan Rp 100 ribu sebanyak 77 lembar, pecahan Rp 50 ribu, 66 lembar, selembar Rp 20 ribu.

Sementara, kata Rahmat, di sembilan kabupaten lainnya di Sulawesi Tengah masing-masing melaporkan penemuan uang palsu tidak mencapai 10 lembar selama 2012.

Rahmat menyebutkan, selama 2012 penemuan uang palsu di Sulawesi Tengah sebanyak 170 lembar yang terdiri dari pecahan Rp 100 ribu sebanyak 88 lembar, pecahan Rp 50 ribu,81 lembar, dan selembar Rp 20 ribu.

Menurut Rahmat, laporan uang palsu ke Bank Indonesia paling banyak terjadi pada April 2012 dengan temuan sebanyak 31 lembar.

Penemuan uang palsu di Sulawesi Tengah itu, ujar Rahmat, tidak termasuk dengan temuan pihak kepolisian.

Modus pemalsuan uang, kata Rahmat,semakin beragam dan canggih, yakni dengan cara membelah uang kertas menjadi dua bagian.

"Saya juga penasaran bagaimana caranya, yang jelas kita harus hati-hati," katanya.

sumber : antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement