Ahad 23 Dec 2012 19:06 WIB

Wartawan, Profesi Paling Berbahaya?

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Solidaritas Wartawan Jakarta melakukan aksi keprihatinan di depan gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (17/10).  (Yasin Habibi)
Solidaritas Wartawan Jakarta melakukan aksi keprihatinan di depan gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (17/10). (Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut Komite untuk Perlindungan Wartawan atau Committee to Protect Journalists (CPJ), jumlah kuli tinta yang terbunuh saat meliput berita tahun ini menempati peringkat tertinggi ketiga dalam kurun waktu sepuluh tahun.

Dunia jurnalistik menjadi salah satu bidang karir yang paling membahayakan pelakunya dalam beberapa tahun terakhir. Awah-awak media ditarget,dipenjara, dan disiksa oleh pihak-pihak yang merasa terancam dengan pendokumentasian yang mereka kerjakan.

Pers dibunuh karena membocorkan tayangan kasus dan informasi kekerasan rezim, kekejaman terhadap warga sipil dan berpartisipasi dalam mengungkapkan kebenaran. Kekerasan dan ketidakstabilan telah menyebar di seluruh dunia pada tahun 2012 ketika wartawan dipaksa menutupi gejolak, terutama di kawasan Timur Tengah saat revolusi terus berlangsung.

Situasi itu  mengakibatkan kematian 70 wartawan yang motifnya masih diselidiki. Sementara keberadaan 30 jurnalis lainnya, juga di Timur Tengah, masih dalam penyelidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement