REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah kasus kematian ibu melahirkan dalam dua tahun terakhir di Jabar mengalami penurunan.
Pada 2011, angka kematian ibu melahirkan tercatat 856 dalam 19 ribu persalinan. Namun, pada 2012 menurun hingga 447 kasus dalam 19 ribu persalinan.
Begitu juga, kasus kematian anak. Pada 2011 tercatat jumlah kematian anak sebesar 5123 dalam 19 ribu persalinan. Setahun kemudian, angka terakhir yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi Jabar menurun hingga angka 3.500 lebih.
‘’ Kasus kematian ibu dan anak di Jabar beberapa tahun terbilang tinggi secara nasional. Dua tahun terakhir ini, menurun drastis,’’ ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada wartawan akhir pekan lalu.
Heryawan mengatakan, masyarakat Jabar patut berterima kasih kepada seluruh jajaran pelayanan kesehatan. Mulai dari tingkat provinsi sampai desa. Berkat kerja keras mereka, kasus kematian ibu melahirkan menurun drastis dua tahun terakhir.
Heryawan mengatakan, berkurangnya kasus kematian ibu melahirkan dan bayinya kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatakn kualitas sumber daya manusia di sektor kesehatan. Selain itu, kata dia, fasilitas pelayanan kesehatan di pusat kota hingga pedesaan yang ada di Jabar pun sudah cukup memadai.
"Jangan salah, tenaga Posyandu di pedesaan juga turut berjasa," katanya.
Selain itu, Pemprov Jabar pun memperhatikan layanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Salah satu RSUD yang menjadi perhatian Pemprov Jabar adalah RSUD Kabupaten Bekasi.
Dengan penduduk mencapai 2,7 juta, Bekasi sepatutnya memiliki RSUD tipe B. "Kami mendorong agar gedung dan fasilitas, berikut SDM RSUD Kabupaten Bekasi ditingkatkan. Sudah sepatutnya RSUD ini menjadi tipe B," papar heryawan.
Untuk perluasan kapasitas tampung RSUD Bekasi ini, menurutnya, Pemprov Jabar telah menyiapkan dana Rp 10 miliar pada 2013. Ia berharap Pemkab Bekasi pun bisa menggarkan dana yang sama. Sehingga, kebutuhan anggaran sebesar Rp 25 miliar bisa terpenuhi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Alma Lucyati mengatakan, Dinkes Jabar memang terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak di Jabar. Sehingga, hasilnya cukup baik terlihat dari angka kematian yang penurunannya cukup drastis.
Lebih lanjut Alma menjelaskan, dalam dua tahun terakhir Dinkes Jabar terus berupaya mendekatkan akses pelayanan dengan pemukiman. Selain itu, kesiagapan jajaran pelayanan dalam mendeteksi masalah kesehatan ibu dan anak secara khusus pun terus ditingkatkan."Salah satu faktor penting untuk mencegah kematian ibu melahirkan dan bayinya adalah deteksi dini. Ini yang kami genjot," ujar Alma.