REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kemacetan lalu lintas yang terjadi beberapa hari terakhir di Kota Jakarta dinilai semakin memperlihatkan gejala yang parah. Hujan lebat yang mengguyur hampir seluruh Kota Jakarta, umumnya menyebabkan kemacetan semakin menjadi di sejumlah titik. Hal tersebut disebabkan, genangan air yang menutupi ruas jalan membuat antrian kendaraan memanjang.
Setidaknya dalam dua hari terakhir, Jumat (21/12) dan Sabtu (22/12), kemacetan parah melanda hampir seluruh ruas jalan di kota Jakarta. Tak hanya jalan-jalan protokol, ruas-ruas jalan kecil juga ikut merasakan dampaknya.
Pengamat dan Pakar di bidang transportasi Indonesia Djoko Setijowarno menilai, pemerintah DKI Jakarta hanya perlu sistem transportasi yang baik untuk mengantisipasi macet. Menurut dia, di kota manapun di dunia, kunci utama dalam memecah kemacetan adalah dengan mengandalkan transportasi masa.
Ia mencontohkan, di saat Pemprov Jakarta begitu yakin Tranjakarta diandalkan warganya, lantas kenapa pengguna kendaraan pribadi semakin banyak?
“Itu jelas membuktikan bahwasannya warga Jakarta tidak merasa moda transportasi di kota ini mampu menolong mereka. Sekalipun itu Transjakarta yang memiliki jalur khusus dan berkesan di spesialkan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Perkereta Apian Masyarakat Transportasi Indonesia pada Republika, Sabtu (22/12).
Menurut Djoko, kunci bagi Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk mengatasi macet adalah segera menciptakan transportasi yang efektif. "Kami pikir cara terbaik lain adalah penataan kota Jakarta yang lebih diatur. Karena macet tak akan timbul jika tata ruang kota dan jalanan diatur dengan baik. Kepada Pemprov DKI sebaiknya laksanakan sesuai masterplan Jakarta, bila diperlukan ada revisi jangan semuanya, tetap ikuti rencana awal,” papar dia menjelaskan.