REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Warga Dupak Bangunsari yang berada di kawasan lokalisasi akhirnya bebas dari prostitusi.
Hal itu dipastikan setelah deklarasi bersama warga untuk berkomitmen menjadikan wilayahnya sehat jasmani dan bebas prostitusi. Deklarasi dibacakan seluruh forum masyarakat Krembangan yang terdiri dari Muspika Kecamatan Krembangan, Jumat (21/12), di halaman Musholla Wakaf Nurul Iman jalan rembang 76, Surabaya.
Terdapat tiga poin deklarasi yang dibacakan. Diantaranya Wilayah Dupak Bangunsari menjadi wilayah yang bersih, sehat, aman tertib dan bebas prostitusi.
Mewujudkan wilayah yang bermartabat dengan membangun usaha pereknomian sesuai dengan tuntunan agama dan peraturan yang berlaku. Serta senantiasa mengharapkan bimbingan ulama dan Pemerintah untuk kemajuan wilayah Dupak Bangunsari.
Walikota Tri Rismaharini memberikan apresiasinya kepada warga Dupak Bangunsari yang mau mengubah wilayahnya menjadi sehat jasmani. Yang paling penting, kata dia, Dupak Bangunsari yang dikenal prostitusi, kini sudah tidak lagi.
Walikota perempuan pertama ini mengharapkan di masa mendatang lahir pemimpin baru dari kawasan ini. Menurutnya apa yang telah dilakukan warga demi masa depan anak-anak Dupak Bangunsari.
Menurut Risma, para wanita yang sebelumnya bekerja di lokalisasi jangan putus asa dan takut menghadapi masa datang.
"Tidak perlu khawatir. Sebab saya sudah menyampaikan permasalahan ini ke Gubernur dan Menteri. Propinsi dan pusat bersedia membantu memberikan modal usaha bagi para wanita tuna harapan yang mau berhenti menjadi PSK," terangnya.
Dalam kesempatan Risma memberikan bantuan modal usaha kepada 164 wanita harapan sebesar Rp 3 juta. Selain itu, 51 mucikari juga memperoleh bantuan sebesar Rp 10 juta.