REPUBLIKA.CO.ID, Pada hari ibu ini, Indonesia patut berbangga. Sebab, banyak ibu rumah tangga, tapi juga bisa mengerjakan pekerjaan lain. Banyak dari ubu di Indonesia bahkan sukses di level internasional. Hebatnya, kesuksesan ibu Indonesia ini terjadi tanpa mereka melupakan rumah tangganya.
Sebanyak 90 persen perempuan peneliti Indonesia yang meraih anugerah For Women in Science (FWIS) 2012, jadi rujukan. Atas dedikasi ibu Indonesia ini, perusahaan L'Oreal bekerja sama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), memberi penghargaan khusus.
“Ini menunjukkan kalau perempuan Indonesia tak melulu piawai urusan 'domestik',” kata pakar pendidikan Arief Rahman kepada Republika, mengomentari prestasi ibu-ibu di Indonesia.
Guru besar UNJ ini menceritakan, beberapa tahun lalu, salah seorang nominator FWIS tak bisa hadir saat penganugerahan. Terpaksa, peserta tersebut dihadirkan melalui wawancara jarak jauh untuk mendengarkan kesan serta ringkasan penelitiannya. “Lima jam kemudian setelah teleconference, ibu itu melahirkan,” ujarnya.
Karena itu, kata Arief, peran perempuan saat ini sudah sangat maju hampir di semua sektor. Menurut Arief, kalau sampai seorang perempuan berkeluarga dan pola pikirnya 'domestik', itu adalah kemubaziran potensi bangsa. Sebab, ibu di Indonesia, ujar Arief, punya potensi mendunia.
Sejak 2004, anugerah FWIS digelar setiap tahunnya. Hingga saat ini, sudah ada 29 perempuan peneliti nasional yang tercatat menerima penghargaan tersebut. Penghargaan secara internasional untuk perempuan peneliti ini sudah dilakukan sejak 1998. Diperbarui pada 2004 oleh L'Oreal, perusahaan kosmetik terkemuka asal Paris.