REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran Kepolisian RI untuk mengusut tuntas dan menindak pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa gugurnya tiga personel Polri di Poso, Sulawesi Tengah saat menjalankan tugas.
"Saya sudah memberikan instruksi yang jelas dan tegas agar apa yang terjadi di Poso itu tidak dianggap seperti peristiwa biasa, tapi harus diikuti dengan langkah-langkah yang tepat, tegas, dan benar," kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, seusai menyelesaikan kunjungan kerja di Malaysia dan India.
Presiden menekankan perlunya langkah-langkah yang sigap, tegas, dan tuntas serta penegakan hukum untuk mencegah peristiwa serupa terulang.
"Hukum harus ditegakkan, rakyat harus dilindungi, dan tidak boleh di negeri ini ada elemen bersenjata seberapa pun besarnya yang bisa melakukan apa saja, itu prinsip bagi kita," katanya.
Menurut Presiden, hal itu sudah menjadi tugas Kepolisian dibantu dengan TNI sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Pada kesempatan itu Presiden juga menginstruksikan personel Kepolisian dan Tentara lagar ebih bersikap waspada pascainsiden penembakan tersebut.
"Sudah bertahun-tahun kira berusaha menyelesaikan konflik di Poso dan juga di Ambon. Saya pribadi sudah tidak terhitung berapa kali berkunjung ke Poso waktu itu dalam kapasitas saya yang berbeda. Oleh karena itu apa yang sudah baik jangan sampai robek kembali," katanya.