Kamis 20 Dec 2012 17:59 WIB

2013, SMA Digratiskan Secara Bertahap

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Siswa SMA. Ilustrasi
Foto: Republika
Siswa SMA. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program SMA digratiskan di Jawa Barat (Jabar), ternyata bukan hanya wacana. Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, mulai tahun ajuran baru Juli 2013, SMA di Jabar akan digratiskan. Namun, tidak akan serentak seluruhnya, tapi bertahap.

‘’Secara bertahap lah kami gratiskan. Tapi, bertahapnya signifikan ya. Di atas 50 persen,’’ ujar Heryawan usai menghadiri acara Peringatan HUT PGRI Tingkat Provinsi Jabar ke 67, Kamis (20/12). Heryawan menjelaskan, pemerintah dan pemerintah daerah memiliki program pendidikan menengah universal (PMU) yang akan segera dilaksanakan pada 2013.

Saat ini, pemerintah sudah mengkalkulasi kebutuhannya berapa. ‘’Tapi, saya belum bisa menyatakan secara keseluruhan digratiskan dulu, khawatir anggarannya tidak cukup,’’ papar Heryawan.

Untuk menjalankan program ini, sambung dia, pemerintah pusat dan provinsi akan memberikan dana. Namun, sharing-nya belum ditetapkan. Yang jelas, sebagian kecil dana dikeluarkan oleh Jabar dan sebagian besar ada di pemerintah pusat. ‘’Juli 2013 ini, insya allah SMA sudah ada yang gratis,’’ tegasnya.

Menurut Heryawan, dengan menggratiskan SMA, pemerintah berharap bisa meningkatkan angka partisipasi SMA. Pada 2008, angka partisipasi SMA di Jabar hanya sekitar 49 persen. Artinya, ada 51 persen penduduk Jabar usia SLTA yang tidak bersekolah. ‘’Ini, bagi saya musibah peradaban,’’ imbuhnya.

Oleh karena itu, sambung dia, Pemprov Jabar menggulirkan terus berbagai program termasuk program beasiswa. Program lainnya, adalah dengan membangun ruang kelas baru (RKB). Karena, salah satu kendala untuk meningkatkan angka partisipasi SLTA di Jabar adalah kekurangan ruang kelas. ‘’Ruang kelas untuk siswa SMA hanya bisa menampung 65 persen dari seluruh partisipan siswa,’’ katanya.

Untuk membangun RKB, menurut Heryawan, pada 2011 Pemprov Jabar membangun 6.000 RKB untuk tingkat SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Kemudian, di 2012 dibangun lagi 6.000 RKB. Dari hasil survei BPS Jabar, angka partisipasi SLTA di Jabar pada 2011 naik sekitar 11 persen.

Sedangkan untuk tingkat partisipasi siswa di tingkat SD, kata dia, pada 2008 hanya 95 persen angka partisipasinya. Artinya, ada sekitar 5 persen penduduk usai SD di Jabar yang tidak bersekolah. Namun, pada 2011 atau tiga tahun kemudian angka partisipasi SD di Jabar meningkat menjadi 119 persen. Begitu juga, dengan angka partisipasi SMP. Pada 2008, hanya sekitar 94 persen. Targetnya, pada 2013 bisa di atas 100 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement