Kamis 20 Dec 2012 17:28 WIB

10 WNI Tewas Tenggelam di Perairan Johor

Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak kepolisian perairan Malaysia dalam dua hari ini telah menemukan 10 jenazah yang diduga WNI terdiri lima lelaki dan lima perempuan tewas tenggelam di Bandar Penawar Teluk C, Kota Tinggi, Johor.

Berdasarkan keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Kamis, pihak kepolisian perairan Malaysia pada Selasa (18/12) menemukan empat jenazah, selanjutnya Rabu pagi (19/12) ditemukan lagi lima orang dan hari ini (Kamis, 20/12) ditemukan seorang lagi jenazah sehingga totalnya sudah 10 jenazah.

"Saat ini, empat jenazah sudah bisa diidentifikasi melalui kepemilikan paspornya diantaranya seorang perempuan berusia 14 tahun, sedangkan sisanya belum diketahui identitasnya. Namun kesemuannya diduga adalah WNI mengingat jalur tersebut banyak digunakan untuk jalur pulang ke Indonesia," kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI KL, Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur, Kamis.

Dijelaskannya bahwa seorang jenazah perempuan berusia 14 tahun dan memiliki paspor itu sudah dikenali langsung oleh Bapaknya yang tinggal di Kuala Lumpur setelah mendatangi rumah sakit di Kotatinggi tempat para jenazah disemayamkan sementara.

Dari pengakuan bapak yang telah mendapatkan status PR (permanen resident) bahwa anaknya itu memang ingin pulang ke Indonesia karena rindu dengan ibunya yang berada di kampungnya di Madura, Jawa Timur.

"Atas permintaan ibunya di Sampang, Madura, anak tersebut dikembalikan ke tanah air. Hari ini jenazah sudah diberangkatkan oleh KJRI Johor," ungkapnya.

Suryana menjelaskan pula pada saat evakuasi lima orang jenazah, mobil ambulan yang akan mengangkut jenazah terperosok hingga masuk ke laut. "Lokasi kejadian sangat curam sehingga menyulitkan proses evakuasi tersebut," katanya.

Sementara itu, mengenai penyebab kematian 10 jenazah termasuk identitas jenazah yang belum diketahui identitasnya yang masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Malaysia.

Suryana menjelaskan bahwa pihak KJRI Johor sampai kini masih menunggu konfirmasi tentang jenazah dan kronologis kejadian dari pihak kepolisian Malaysia "Kita masih tunggu informasi selanjutnya termasuk kronologis kejadian," ungkapnya sambil menjelaskan informasi terbaru bahwa dua jenazah diketahui berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Sampang, Madura.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement