Kamis 20 Dec 2012 14:19 WIB

Presiden Berharap Politik Stabil

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Haji Abror Rizki/Rumgapres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan wartawan Republika, Muhammad Ikhsan Shiddieqy dari New Delhi, India

NEW DELHI -- Gonjang-ganjing politik di dalam negeri menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski sedang melakukan kunjungan ke New Delhi, India, Presiden meminta kondisi politik dan demokrasi di dalam negeri tetap stabil.

"Kebebasan ada di mana-mana, tapi demoktasi harus matang untuk membangun stabilitas politik," kata Presiden dalam Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) seluruh dunia di Kedutaan Besar RI di New Delhi, India, Kamis (20/12).

Menurut Presiden, kestabilan politik merupakan salah satu dari tiga pilar penting dalam menghadapi demokrasi. Pilar lainnya adalah ekonomi yang kuat. Tanpa kekuatan ekonomi, negara kita akan berada dalam keadaan rawan dan setiap saat bisa jatuh kalau dunia krisis.

Selain kuat, kata Presiden, ekonomi Indonesia juga harus seimbang. Presiden mengingatkan, pada 1998 ekonomi Indonesia kolaps, tapi 10 tahun kemudian bisa masuk G20. Itu saja belum cukup, ekonomi harus lebih kuat.

Pilar ketiga adalah peradaban maju dan unggul. Di era globalisasi ini, kata Presiden, hanya ada dua pilihan bagi setiap negara, yaitu jadi pemenang atau pecundang. Indonesia bisa jadi pemenang jika bisa menangkal pengaruh buruk globalisasi dan memanfaatkan peluang yang ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement