REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Selama ini pengentasan kemiskinan di DIY tidak signifikan karena terdistribusi di semua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan tidak terpadu, serta tidak terfokus di daerah kantong kemiskinan.
"Dari hasil evaluasi tahun 2011 penurunan angka kemiskinan hanya sekitar 8000 orang. Kemungkinan untuk tahun 2012 ini juga tidak jauh berbeda Karena itu di tahun 2013 DIY menganggarkan untuk pengentasan kemiskinan yang terfokus di daerah-daerah kantong kemiskinan se-DIY,''kata anggota Badan Anggaran DPRD DIY Arief Boediono pada Republika, Kamis (20/12).
Anggaran yang sudah disetujui untuk pengentasan kemiskinan sebesar Rp 46 miliar. Tahun-tahun sebelumnya anggaran yang khusus seperti itu tidak ada.
Sehingga dengan adanya program pengentasan kemiskinan yang terfokus di kantong kemiskinan, angka kemiskinan di DIY selama 2013 setidaknya bisa turun sekitar dua persen dari seluruh jumlah penduduk di DIY.
Selama ini, dia menambahkan, angka kemiskinan di DIY masih sekitar 16 persen, sedangkan angka kemiskinan secara nasional sekitar 14 persen. Dengan program pengentasan kemiskinan yang terfokus di daerah kantong kemiskinan diharapkan angka kemiskinan di DIY tinggal sekitar 14 persen.
"Apabila program pengentasan kemiskinan tahun 2013 bisa dicreate dengan bagus dan sesuai dengan target yang diharapkan . Bisa menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Maka untuk tahun berikutnya akan tetap dianggarkan,''tutur Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Menurut dia, saat ini di DIY masih ada sekitar 900.000 jiwa yang tergolong berada di bawah garis kemiskinan. Karena itu program kemiskinan perlu dikelola dengan serius. Arief mengatakan selama ini program pengentasan kemiskinan tidak ada pendampingan.