Kamis 20 Dec 2012 08:55 WIB

Yogya Gelontorkan Rp 46 Miliar Berantas Kemiskinan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Hafidz Muftisany
Kemiskinan, menjadi penyumbang faktor kategori Negara gagal
Foto: Republika/Agung Supri
Kemiskinan, menjadi penyumbang faktor kategori Negara gagal

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Selama ini pengentasan kemiskinan di DIY tidak signifikan karena terdistribusi di semua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan tidak terpadu, serta tidak terfokus di daerah kantong kemiskinan.

"Dari hasil evaluasi tahun 2011 penurunan angka kemiskinan hanya sekitar 8000 orang. Kemungkinan untuk tahun 2012 ini juga tidak jauh berbeda Karena itu di tahun 2013 DIY menganggarkan  untuk pengentasan kemiskinan  yang terfokus di daerah-daerah kantong kemiskinan se-DIY,''kata  anggota Badan Anggaran DPRD DIY Arief Boediono pada Republika, Kamis (20/12).

Anggaran yang sudah disetujui untuk pengentasan kemiskinan sebesar Rp 46 miliar. Tahun-tahun sebelumnya anggaran yang khusus seperti itu tidak ada.

Sehingga dengan adanya program pengentasan kemiskinan yang terfokus di kantong kemiskinan, angka kemiskinan di DIY selama 2013 setidaknya bisa turun sekitar dua persen dari seluruh jumlah penduduk di DIY.

Selama ini, dia menambahkan, angka kemiskinan di DIY masih  sekitar 16 persen, sedangkan angka kemiskinan secara nasional sekitar 14 persen. Dengan program pengentasan kemiskinan yang terfokus di daerah kantong kemiskinan diharapkan angka kemiskinan di DIY tinggal sekitar 14 persen.

"Apabila program pengentasan kemiskinan tahun 2013 bisa dicreate dengan bagus dan sesuai dengan target yang diharapkan . Bisa menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Maka untuk tahun berikutnya akan tetap dianggarkan,''tutur Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Menurut dia, saat ini di DIY  masih ada sekitar 900.000 jiwa yang tergolong berada di bawah garis kemiskinan. Karena itu program kemiskinan perlu dikelola dengan serius. Arief mengatakan selama ini program pengentasan kemiskinan tidak ada pendampingan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement