Kamis 20 Dec 2012 01:12 WIB

Pemimpin Bangsa Baiknya dari Keluarga Sederhana

Soekarno-Hatta saat membacakan teks proklamasi 17 Agustus 1945
Foto: wikipedia
Soekarno-Hatta saat membacakan teks proklamasi 17 Agustus 1945

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog dari Universitas Indonesia Thamrin Amal Tamagola menilai krisis kepemimpinan yang terjadi saat ini harus dicarikan solusinya melalui pembelajaran sejarah rahim kepemimpinan bangsa masa lalu.

"Krisis kepemimpinan memang ada saat ini. Tidak bisa lagi penyelesaiannya secara tambal sulam seperti era reformasi saat ini, melainkan diperlukan penyelesaian yang radikal fundamental, yang mencari akar masalah dan solusi, dengan melihat dan mempelajari rahim kepemimpinan bangsa dari periode ke periode," kata Thamrin Amal di Jakarta, Rabu (19/12).

Menurut pengamatan Thamrin, salah satu rahim kepemimpinan yang ideal berasal dari kaum pergerakan, yang muncul di awal abad ke-20, dengan ciri-ciri mereka yang tercerahkan dan kemudian mengambil tanggung jawab atas nasib bangsa.

"Ciri-cirinya mereka dari keluarga sederhana secara materi, namun pengetahuannya sangat luas. Mereka menjadi 'founding fathers and mother' atau perintis, dengan meletakkan landasan bangsa Indonesia, menjelajah seluruh literatur dan terus berupaya mencari ilmu pengetahuan," kata dia.

Menurut Thamrin, tokoh-tokoh rahim kaum pergerakan antara lain Bung Karno dan Bung Hatta pada eranya. Di masa itu menurut dia, para pemimpin tidak mengharapkan pamrih apa pun dari bangsa.

"Satu-satunya pamrih mereka hanya melihat anak bangsa merdeka secara politik, ekonomi, sosial dan budaya," katanya.

Thamrin mengungkapkan, sejauh ini sosok pemimpin paling ideal yakni duet dwitunggal Bung Karno dan Bung Hatta. Namun, sampai saat ini sosok seperti keduanya belum dapat ditemukan kembali.

"Bung Karno itu pemimpin yang sangat paripurna, karena dia punya semua, kecuali kemampuan organisasi dan administrasi, sehingga dia membutuhkan Bung Hatta yang bisa mengambil peran itu. Sayangnya mereka berpisah, dan sampai sekarang belum ditemukan lagi dwitunggal ideal seperti itu," ujar Thamrin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement