REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masih rendahnya elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal "Ical" Bakrie bisa menjadi beban partai ke depan. Beban makin berat bagi Golkar setelah adanya ultimatum Dewan Pertimbangan. Praktis posisi Ical jadi tersudut.
Belum membaiknya elektabilitas Ical juga dipandang akan membebani Golkar menghadapi pemilu legislatif. Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan selama ini ketokohan dari partai memegang peranan penting untuk bisa mendongkrak suara pada pemilu legislatif ataupun pemilu presiden.
Dia mencontohkan, kontribusi Megawati Soekarnoputri dengan PDIP, Prabowo dengan Partai Gerindra, hingga Susilo Bambang Yudhoyono dengan Partai Demokrat, yang mampu mendongkrak suara partainya.
Yang terjadi pada Ical agak berbeda karena elektabilitasnya jauh lebih kecil dibandingkan elektabilitas partai. “Ini (elektabilitas lebih rendah dari partai) cenderung akan menjadi beban bagi partai,” katanya, Rabu (19/12).