REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan untuk menghentikan kasus flu burung yang akhir-akhir ini ditemukan di Bogor, impor unggas harus dihentikan.
"Memang ada kasus flu burung, dan untuk menghentikannya harus dari impor itik dan unggas," ujar pria yang biasa disapa Aher ini, Rabu (19/12).Banyaknya impor unggas dari Austrlia, dikhawatirkan Aher, menjadi penyebab maraknya kembali penyakit mematikan ini.
Menurutnya, selama ini pemerintah provinsi telah mengantisipasi penyebaran virus flu burung, terutama ketika unggas mati mendadak. Namun ia mengaku belum melakukan tindakan khusus untuk menangani kasus flu burung ini.
"Sudah ada antisipasi, mudah-mudahan tidak menyebar kemana. Tapi, memang belum ada tindakan khusus karena masih baru kejadiannya," jelasnya kepada wartawan usai mengunjungi Deklarasi Pembudayaan Pendidikan Inklusif Depok.
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il mengatakan di Depok belum ada laporan mengenai unggas yang mati mendadak. Menurutnya, apabila virus flu burung sudah menyebar, tindakan mengandangkan unggas milik warga harus segera dilaksanakan.
"Apabila sudah terkena flu burung, harus dikandangkan dan divaksinasi," kata Nur Mahmudi. Kalau ada yang mati mendadak, lanjutnya, unggas jangan disembelih, tapi harus dikubur langsung.