Rabu 19 Dec 2012 14:51 WIB

Didesak, Audit Teknologi ATC di Indonesia

Rep: Ani Nursalikah / Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) menyatakan keprihatinannya atas terbakarnya Uninterruptible Power Supply  (UPS) Bandara Internasional Soekarno Hatta, Ahad pekan lalu. 

Terkait hal itu, IATI menyarankan perlu adanya audit teknologi menyeluruh pada terapan manajemen risiko dalam penggunaan fasilitas dan sarana teknologi pendukung keamanan penerbangan dan layanan bandara internasional yang ada di Indonesia. 

Wakil Ketua IATI Hari S Noegroho mengatakan agar dilakukan peninjauan kembali SOP dan mekanisme operasional Air Traffic Controller (ATC) dan fasilitas terkait dalam pengamanan penerbangan. 

Menurutnya kejadian terbakarnya UPS bisa disebabkan kesalahan prosedur penggunaan UPS atau pemilihan teknologi yang kurang tepat. Angkasa Pura selaku pengelola bandara diharapkan dapat meningkatkan fungsi tata kelola risiko yang tepat sesuai kondisi di bandara. 

"Kami mendorong sinergi di antara auditor teknologi dan profesi untuk bekerja sama dengan pihak yang memiliki fasilitas laboratorium sehingga masalah seperti ini (padamnya listrik) bisa dicegah," ujar Hari saat ditemui usai jumpa pers 'Menyoroti Masalah Electrical Failure pada Menara ATC Bandara Soekarno Hatta dan Manajemen Pengelolaan ATC di Indonesia' di BPPT, Rabu (19/12). 

Ia menambahkan, kesadaran akan pengawasan teknologi sangat diperlukan. Sayangnya, hal ini masih dianggap enteng di Indonesia. Pengawasan terutama yang berkaitan dengan kepentingan publik.  

"Pengawasan teknologi masih sangat kurang. Kalau nggak kurang, nggak akan terjadi banyak kecelakaan. Misalnya, runtuhnya jembatan Kutai. Infrastruktur baru dibuat tapi sudah rusak," katanya. 

Ia juga mengeluhkan pengawasan dari auditor teknologi belum menjadi suatu kebutuhan di kalangan pemerintah. Berbeda dengan kesadaran yang sudah tumbuh di lingkungan swasta. 

Menurutnya, kebanyakan orang fok pada perancangan. Namun, setelah perancangan, apakah dilaksanakan dengan baik di lapangan, perlu pengawasan. Sebagian besar justru menyadarinya setelah terjadi kecelakaan. 

Listrik Bandara Internasional Soekarno Hatta padam, Ahad pekan lalu. Padamnya listrik mengakibatkan radar bandara tidak berfungsi. Pesawat yang sudah terlanjur lepas landas terpaksa harus mendarat dengan panduan manual. Sejumlah maskapai penerbangan terpaksa menunda penerbangan atau membatalkan jadwalnya. 

Angkasa Pura II selaku pengelola bandara mengatakan insiden tersebut baru pertama kali terjadi. Uninterruptible Power Supply (UPS) terbakar sehingga listrik sempat padam selama 15 menit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement