REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Belum adanya vaksin flu burung pada ternak itik membuat Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Semarang sementara mengupayakan penangkal tradisional.
Langkah ini diambil guna mengantisipasi penyebaran flu burung pada ternak itik di wilayah Semarang. Cara yang dimaksud adalah mengupayakan pemberian suplemen organik dengan memanfaatkan kunyit.
"Kunyit ini dicampurkan pada minuman ternak itik untuk kekebalan alami terhadap virus H5N1 yang telah bermutasi tersebut," kata Kepala Disnakan Kabupaten Semarang, Ir Anang Dwinanta, Rabu (19/12).
Selain suplemen tambahan kunyit, Disnakan juga mengimbau agar para pengelola peternakan itik senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan kandang itiknya.