REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO--Rencana pembangunan bandara internasional di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, terancam batal.
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo memaparkan, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyebutkan masalah tanah mengganjal pembangunan bandara internasional di Kulon Progo. "Ada kemungkinan dipindahkan ke tempat lain karena harga tanahnya mahal," katanya di Yogyakarta, Selasa, (18/12).
Hasto sangat memahami kemungkinan dibatalkannya rencana pembangunan bandara tersebut. Pemerintah mengalami keterbatasan anggaran dalam pengadaan tanah calon lokasi bandara.
Sultan, ujar Hasto, membuat wacana pemindahan lokasi bandara ke Srandakan, Bantul atau ke Gunung Kidul.
Di Temon, kata Hasto, secara studi kelayakan sangat baik. Namun harga tanahnya yang melambung tinggi menyebabkan kegagalan pembangunannya.
Selain itu, terang Hasto, sebagian warga masyarakat di lokasi calon bandara menolak. Namun ia tetap berharap rencana pembangunan bandara dapat terealisi di Kulon Progo.
Pemkab, lanjut Hasto, secara persuasif terus melakukan pendekatan kepada masyarakat. Sehingga dalam beberapa minggu, Pemkab akan melakukan sosialisasi.