REPUBLIKA.CO.ID, CENGKARENG- Pasokan daging babi selama beberapa bulan ini mengalami penurunan. Manajer PD Dharma Jaya, Joko, yang berada di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) babi di Jalan Peternakan Raya, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Namun Joko, tidak bisa menyampaikan data teknis terkait jumlah pasokan daging babi setiap harinya dan kemana saja daging tersebut didistribusikan. Padahal, isu bakso babi yang beredar di masyarakat semakin meresahkan.
''Pokoknya pasokannya menurun beberapa bulan belakangan'', ujarnya pada Republika, Selasa (18/12).
Joko juga yakin bahwa bakso babi yang isunya beredar di masyarakat bukanlah berasal dari daging B2 hasil ternak, melainkan daging babi celeng. ''Celeng itu babi liar, disini kami cuma memotong babi ternak'', ujarnya.
Dia menegaskan perbedaan daging celeng dan daging babi ternak berada pada warna merahnya. Babi ternak berwarna merah pink.
Ada belasan armada mobil pick up tertutup yang digunakan untuk pendistribusian daging babi. Di luarnya, ada stiker berwarna merah yang menandakan bahwa yang diangkut adalah daging babi. ''Kalau sapi stikernya berwarna biru'', katanya.
Armada ini mendistribusikan ke pasar-pasar dan toko-toko tertentu yang telah terdaftar dalam data, sehingga tidak akan ada salah distribusi ataupun penggunaan daging babi ke salah tempat.